Mayoritas penganut agama di China adalah generasi muda, dan Islam memiliki penganut paling besar dengan usia di bawah 30 tahun. Hal itu terkuak melalui survey yang dilakukan Universitas Renmin Beijing sebagaimana dilansir kantor berita Islam IINA lalu.
Kendati pemerintahan negara China dikuasai oleh Partai Komunis yang ateis, ternyata hal itu tak sanggup membendung perkembangan agama yang memiliki basis pemeluk cukup kuat dari kalangan muda.
China mengakui lima agama yaitu Buddha, Taoisme, Katolik, Protestan, dan Islam. Di antara kelima agama itu, Islam menjadi yang terbesar dianut oleh generasi muda China. Terhitung proporsinya mencapai 22.4 persen, sebagaimana hasil survey keagamaan tahunan tersebut.
“Islam cenderung menguasai demografi kaum muda,” ujar Wei Dedong, profesor Kajian Buddha di Fakultas Filsafat Universitas Renmin yang turut ambil bagian dari pelaksanaan riset tersebut.
Wei mengatakan, penelitian itu juga mengungkap, bertambahnya minat dari pihak pemerintah untuk menjalin relasi, dengan para pemuka dan komunitas keagamaan setempat. Hal itu dikemukakan Wei, mengacu pada data bahwa pihak Administrasi Urusan Keagamaan mengunjungi rumah-rumah ibadat 3.8 kali dalam setahun. Wei menganggap itu sebagai pertanda, bahwa pemerintah makin ambil inisiatif mengenai perkembangan keagamaan di China.
Namun pelarangan-pelarangan dari pemerintah baru-baru ini, menodai langkah-langkah menuju kebebasan beragama di China. Pemerintah daerah di provinsi Xinjiang, sebuah kawasan yang didominasi populasi Muslim, mengumumkan pemberlakuan larangan-larangan beribadah di bulan Ramadhan. Anak-anak, pegawai pemerintah, dan para guru dilarang menunaikan ibadah shaum selama bulan suci ini. [iina/globaltime/ibt/Islamedia]
0 Response to "Meski Alami Diskriminasi, Di China Islam Justru Agama Paling Populer di Kalangan Muda"
Post a Comment