عن أبي هريرة رضي الله عنه ؛ قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ, ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ, حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ; سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ » رواه البخاري ومسلم
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dia berbicara : Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Ada dua kalimat (dzikir) yg ringan diucapkan di lidah, (namun) berat (n gede pahalanya) kepada timbangan amal (kebaikan), & amat dicintai oleh Ar-Rahman (Allah Ta’ala Yg Maha Luas Rahmat-Nya), (adalah) : Subhaanallaahi wabihamdihi, subhaanallahil ‘azhiim (maha suci Allah dgn Memuji-Nya, & maha suci Allah yg maha besar).” (Hadits SHOHIH. Diriwayatkan Oleh imam Al-Bukhari (no. 6043 & 6304) & imam Muslim (no. 2694).
(*) Sekian Banyak PELAJARAN Utama & FAEDAH ILMIYAH Yg Bakal DIAMBIL DARI HADITS INI :
1. Di dalam Hadits Shohih ini Nabi shallallahu alaihi wasallam menerangkan terhadap umatnya berkaitan amalan-amalan yg bisa mendekatkan mereka pada Allah Ta’ala, & memperberat timbangan amalan mereka terhadap hri Kiamat.
2. Di dalam hadits Shohih ini pula Nabi shallallahu alaihi wasallam menganjurkan terhadap umatnya supaya tidak sedikit membaca dua kalimat dzikir ( سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ) “Subhaanallaahi wabihamdihi, subhaanallaahil ‘azhiim” dengan cara tetap menerus.
3. Hadits ini menunjukkan besar nya keutamaan mengucapkan dua kalimat dzikir tersebut bersama Niat ikhlas lantaran mengharap pahala & wajah Allah semata. & Bakal lebih baik lagi seandainya satu orang muslim & muslimah membaca dua kalimat dzikir tersebut bersama menghayati kandungan maknanya, lantaran berdzikir pada Allah dgn lisan & hati yakni lebih sempurna & mutlak.
4. Mengucapkan Dua kalimat dzikir tersebut adalah salah satu amalan ringan yg gede pahalanya, lantaran mampu memperberat timbangan amalan kebaikan seseorang hamba kepada hri Kiamat nanti.
5. Keutamaan yang agung ini dijanjikan oleh Allah pada tiap-tiap muslim & muslimah yg membaca dua kalimat dzikir tersebut dengan cara bergandengan.
6. Makna dua kalimat dzikir tersebut sudah disebutkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an yang merupakan penutup doa & dzikir para penghuni Surga, adalah sama seperti firman Allah Ta’ala :
{دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلامٌ وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ}
Artinya : “Doa mereka (para penghuni Surga) di dalam Surga yaitu : “Subhanakallahumma” (maha suci Engkau, ya Allah), & salam penghormatan mereka yakni : “Salaam” (kesejahteraan bagimu), juga penutup doa mereka yakni : “Alhamdulillaahi Rabbil ‘aalamin” (segala puji bagi Allah Rabb semesta alam).” (QS. Yunus : 10).(Tonton kitab “Fathul Baari Syarhu SHOHIH Al-Bukhori I/473).
7. Di dalam hadits ini Nabi shallallahu alaihi wasallam menetapkan salah satu nama diantara nama-nama Allah yang maha indah, adalah AR-RAHMAN (Dzat yg Maha Pengasih).
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqolani rahimahullah berbicara : “Dikhususkannya penyebutan nama Allah “ar-Rahman” dalam hadits ini tujuannya utk menerangkan terhadap manusia bakal maha luasnya rahmat Allah Ta’ala, di mana Ia berikan balasan bagi amalan yg ringan bersama pahala yg teramat gede.” (Saksikan kitab Fathul Bari Syarh SHOHIH Al-Bukhori, karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqolani rahimahullah ).
8. Bacaan ( سُبْحَانَ اللَّهِ)“maha suci Allah” artinya yaitu saya mensucikan Allah Ta’ala dari segala sifat yg menunjukkan cacat, celaan, kekurangan, & makna apa saja yg tak patut Bagi-Nya, pula menetapkan sifat-sifat kesempurnaan Bagi-Nya Dari segala segi.
Sedangkan kalimat dzikir ( وَبِحَمْدِهِ ) “dan dgn memuji Allah” artinya merupakan saya menyanjungnya bersama sifat-sifat Kesempurnaan-Nya & Perbuatan-perbuatan-Nya yg berkisar diantara keutamaan & keadilan, sehingga Bagi-Nyalah segala pujian yg sempurna dari segala sudut.
9. Di dalam hadits ini Nabi shallallahu alaihi wasallam menetapkan sifat Cinta bagi Allah Ta’ala yg cocok dgn kemuliaan & Keagungan-Nya. & sifat Cinta Allah itu tidaklah sama dgn sifat Cinta para Makhluk-Nya.
Faktor ini berdasarkan firman Allah Ta’ala :
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
Artinya : “Tidak ada sesuatu juga yg sama dgn Dirinya. & Dia-lah yg Maha Mendengar lagi Maha Menyaksikan.” (QS. Asy Syuraa : 11).
10. Hadits Shohih ini pula menetapkan adanya Timbangan Amalan para hamba yg hakiki terhadap hri Kiamat. Timbangan tersebut berbentuk & mempunyai dua sudut daun timbangan. Dapat namun kita tak akan mengetahui macam mana wujud yg sesungguhnya dikarenakan hal tersebut termasuk juga perkara ghoib yg wajib kita imani.
11. Membaca Tasbih serta mempunyai keutamaan yang lain, yakni Allah Ta’ala dapat menanamkan bagi tiap-tiap muslim n muslimah yang membacanya satu buah pohon kurma di dalam Surga.
Elemen ini berdasarkan Hadits yg diriwayatkan oleh Jabir Badan Intelijen Negara Abdullah radhiyallahu anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ الله العظيم وَبِحَمْدِه ، غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِى الْجَنَّةِ
Artinya : “Barangsiapa yg membaca ( Subhanallahil ‘Adhim Wabihamdihi ) sehingga dapat ditanamkan (oleh Allah) baginya satu buah pohon kurma di dalam surga.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam Al-Mushannaf, At-Tirmidzi, Ibnu Hibban & Al-Hakim, lewat Abu Zubair dari Jabir dengan cara marfu’. At-Tirmidzi berbicara : “Hadits ini hasan shahih.” Sedangkan Al-Hakim mengemukakan : “Hadits ini shahih tepat dgn syarat Muslim.”).
Begitu sekian banyak pelajaran utama & faedah ilmiyah yang bisa kami sampaikan. Smg enteng dipahami n jadi penambahan ilmu yang bbermanfaat. & smg Allah berikan taufiq n kemudahan kpd kita seluruhnya biar selalu sabar n istiqomah dlm beribadah Kpda-Nya sampai akhir hayat.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dia berbicara : Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Ada dua kalimat (dzikir) yg ringan diucapkan di lidah, (namun) berat (n gede pahalanya) kepada timbangan amal (kebaikan), & amat dicintai oleh Ar-Rahman (Allah Ta’ala Yg Maha Luas Rahmat-Nya), (adalah) : Subhaanallaahi wabihamdihi, subhaanallahil ‘azhiim (maha suci Allah dgn Memuji-Nya, & maha suci Allah yg maha besar).” (Hadits SHOHIH. Diriwayatkan Oleh imam Al-Bukhari (no. 6043 & 6304) & imam Muslim (no. 2694).
(*) Sekian Banyak PELAJARAN Utama & FAEDAH ILMIYAH Yg Bakal DIAMBIL DARI HADITS INI :
1. Di dalam Hadits Shohih ini Nabi shallallahu alaihi wasallam menerangkan terhadap umatnya berkaitan amalan-amalan yg bisa mendekatkan mereka pada Allah Ta’ala, & memperberat timbangan amalan mereka terhadap hri Kiamat.
2. Di dalam hadits Shohih ini pula Nabi shallallahu alaihi wasallam menganjurkan terhadap umatnya supaya tidak sedikit membaca dua kalimat dzikir ( سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ) “Subhaanallaahi wabihamdihi, subhaanallaahil ‘azhiim” dengan cara tetap menerus.
3. Hadits ini menunjukkan besar nya keutamaan mengucapkan dua kalimat dzikir tersebut bersama Niat ikhlas lantaran mengharap pahala & wajah Allah semata. & Bakal lebih baik lagi seandainya satu orang muslim & muslimah membaca dua kalimat dzikir tersebut bersama menghayati kandungan maknanya, lantaran berdzikir pada Allah dgn lisan & hati yakni lebih sempurna & mutlak.
4. Mengucapkan Dua kalimat dzikir tersebut adalah salah satu amalan ringan yg gede pahalanya, lantaran mampu memperberat timbangan amalan kebaikan seseorang hamba kepada hri Kiamat nanti.
5. Keutamaan yang agung ini dijanjikan oleh Allah pada tiap-tiap muslim & muslimah yg membaca dua kalimat dzikir tersebut dengan cara bergandengan.
6. Makna dua kalimat dzikir tersebut sudah disebutkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an yang merupakan penutup doa & dzikir para penghuni Surga, adalah sama seperti firman Allah Ta’ala :
{دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلامٌ وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ}
Artinya : “Doa mereka (para penghuni Surga) di dalam Surga yaitu : “Subhanakallahumma” (maha suci Engkau, ya Allah), & salam penghormatan mereka yakni : “Salaam” (kesejahteraan bagimu), juga penutup doa mereka yakni : “Alhamdulillaahi Rabbil ‘aalamin” (segala puji bagi Allah Rabb semesta alam).” (QS. Yunus : 10).(Tonton kitab “Fathul Baari Syarhu SHOHIH Al-Bukhori I/473).
7. Di dalam hadits ini Nabi shallallahu alaihi wasallam menetapkan salah satu nama diantara nama-nama Allah yang maha indah, adalah AR-RAHMAN (Dzat yg Maha Pengasih).
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqolani rahimahullah berbicara : “Dikhususkannya penyebutan nama Allah “ar-Rahman” dalam hadits ini tujuannya utk menerangkan terhadap manusia bakal maha luasnya rahmat Allah Ta’ala, di mana Ia berikan balasan bagi amalan yg ringan bersama pahala yg teramat gede.” (Saksikan kitab Fathul Bari Syarh SHOHIH Al-Bukhori, karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqolani rahimahullah ).
8. Bacaan ( سُبْحَانَ اللَّهِ)“maha suci Allah” artinya yaitu saya mensucikan Allah Ta’ala dari segala sifat yg menunjukkan cacat, celaan, kekurangan, & makna apa saja yg tak patut Bagi-Nya, pula menetapkan sifat-sifat kesempurnaan Bagi-Nya Dari segala segi.
Sedangkan kalimat dzikir ( وَبِحَمْدِهِ ) “dan dgn memuji Allah” artinya merupakan saya menyanjungnya bersama sifat-sifat Kesempurnaan-Nya & Perbuatan-perbuatan-Nya yg berkisar diantara keutamaan & keadilan, sehingga Bagi-Nyalah segala pujian yg sempurna dari segala sudut.
9. Di dalam hadits ini Nabi shallallahu alaihi wasallam menetapkan sifat Cinta bagi Allah Ta’ala yg cocok dgn kemuliaan & Keagungan-Nya. & sifat Cinta Allah itu tidaklah sama dgn sifat Cinta para Makhluk-Nya.
Faktor ini berdasarkan firman Allah Ta’ala :
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
Artinya : “Tidak ada sesuatu juga yg sama dgn Dirinya. & Dia-lah yg Maha Mendengar lagi Maha Menyaksikan.” (QS. Asy Syuraa : 11).
10. Hadits Shohih ini pula menetapkan adanya Timbangan Amalan para hamba yg hakiki terhadap hri Kiamat. Timbangan tersebut berbentuk & mempunyai dua sudut daun timbangan. Dapat namun kita tak akan mengetahui macam mana wujud yg sesungguhnya dikarenakan hal tersebut termasuk juga perkara ghoib yg wajib kita imani.
11. Membaca Tasbih serta mempunyai keutamaan yang lain, yakni Allah Ta’ala dapat menanamkan bagi tiap-tiap muslim n muslimah yang membacanya satu buah pohon kurma di dalam Surga.
Elemen ini berdasarkan Hadits yg diriwayatkan oleh Jabir Badan Intelijen Negara Abdullah radhiyallahu anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ الله العظيم وَبِحَمْدِه ، غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِى الْجَنَّةِ
Artinya : “Barangsiapa yg membaca ( Subhanallahil ‘Adhim Wabihamdihi ) sehingga dapat ditanamkan (oleh Allah) baginya satu buah pohon kurma di dalam surga.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam Al-Mushannaf, At-Tirmidzi, Ibnu Hibban & Al-Hakim, lewat Abu Zubair dari Jabir dengan cara marfu’. At-Tirmidzi berbicara : “Hadits ini hasan shahih.” Sedangkan Al-Hakim mengemukakan : “Hadits ini shahih tepat dgn syarat Muslim.”).
Begitu sekian banyak pelajaran utama & faedah ilmiyah yang bisa kami sampaikan. Smg enteng dipahami n jadi penambahan ilmu yang bbermanfaat. & smg Allah berikan taufiq n kemudahan kpd kita seluruhnya biar selalu sabar n istiqomah dlm beribadah Kpda-Nya sampai akhir hayat.
0 Response to "KEUTAMAN MEMBACA DZIKIR “SUBHAANALLAAHI WABIHAMDIHI, SUBHAANALLAAHIL ‘AZHIIM”"
Post a Comment