Menghilangkan Dosa Dengan Tobat Dan Istighfar



Apakah Dosa itu dan bagaimana cara menghilangkannya. Umat Kristen dengan doktrin penebusan dosanya meyakini bahwa dosa manusia sudah ditebus oleh darah Yesus di tiang salib. Manusia terlalu kotor dan tidak mampu menghilangkannya dengan kekuatan sendiri, hanya Yesuslah yang bisa menebus segala kesalahan. Tetapi Islam tidak mengajarkan konsep penebusan dosa tersebut tetapi Islam mengajarkan dosa bisa dihilangkan dengan tobat. Allah menciptakan manusia tidak hanya diberikan segala kemampuan jasmaniah melainkan telah dilengkapi juga kekuatan rohaniah, termasuk ketika dia berdosa manusia sebenarnya telah diberi kemampuan untuk bangkit, dengan bertobat dan menebusnya dengan kebaikan yang lebih banyak. 

Hakikat dosa bukanlah bahwa Allah menciptakan dosa lalu kemudian sesudah ribuan tahun baru terpikir oleh-Nya untuk pengampunan dosa, tidak; tetapi sebagaimana lalat memiliki dua sayap, di satu sayapnya terdapat penawar dan di sebelahnya terdapat racun, demikian pula pada manusia ada dua 'sayap' satu sayap maksiat dan yang satu lagi sayap penyesalan.

Tobat merupakan bukti perasaan menyesal. Ini sudah merupakan kaidah umum bahwa jika seseorang memukul orang lain maka sesudahnya ia akan menyesal dan merasa bersalah, seolah-olah kedua sayapnya mengepak secara bersamaan, yaitu ketika racun beraksi terdapat pula antidotnya. Kini pertanyaannya adalah mengapa dosa itu dibuat, mengapa manusia tidak diciptakan saja menjadi suci semua tanpa cela sebagaimana pikiran orang-orang Kristen. Jawabannya adalah kendatipun ia racun namun karena terdapat sifat mematahkan di dalamnya, maka ia memiliki fungsi sebagai penawar. Racun juga apabila sudah melalui sebuah proses maka itu akan berfungsi sebagai obat. Dari racun-racun seperti itu banyak sekali diramu menjadi obat-obatan. Dari suatu kesalahan seorang dapat belajar sehingga menjadi insan yang lebih kuat, yang lebih awas. 

Jika tidak ada dosa maka akan muncul racun yang lain, yaitu racun keangkuhan yang dengan itu akan menghancurkan manusia. Jadi tobat akan berfungsi menghilangkannya. Tobat akan menghindarkan manusia dari bahaya takabur dan ujub. 

Bertobat Dengan Memperbanyak Istighfar
Sebagai seorang mukmin mestilah kita memperbanyak istighfar dan tobat kepada Allah. Jika satu sayap sudah mengepak, artinya kita telah diperingatkan untuk kembali kepada Allah meminta ampun, dan selanjutnya memperbaiki kesalahan dengan tidak mengulanginya dan menggantinya dengan kebaikan-kebaikan yang baru. Jika junjungan kita yang Mulia Nabi Muhammad saw saja masih beristighfar setidaknya 70 kali sehari, maka apalagi kita yang seharusnya melakukan lebih banyak lagi. Tobat itu tidak berarti hanya berlaku kepada orang yang pada saat itu melakukan dosa, tetapi tobat juga belaku untuk setiap kondisi sebagai penghadang dari potensi dosa yang bisa saja terjadi kemudian hari. Ia akan menjadi pelindung, yaitu kita yang mengenali dosa itu sebagai dosa maka ia akan lebih berhati-hati untuk menjauhi dosa tersebut. 

Jika kita dengan kesungguhan hati menangis memohon ampunan kepada Allah, maka Allah dengan sifat Ghofurnya akan memaafkan kita. Seseorang yang terus beristighfar maka hatinya akan melihat dosa itu sebagai suatu hal yang jijik dan ia tidak ingin mendekatinya. 

Secara alami umat Islam telah tertanam rasa jijik akan daging babi, padahal ribuan perbuatan lainnya yang kotor tetap saja dilakukan. Jadi hikmahnya adalah Allah telah meletakkan contoh rasa jijik dan rasa tidak suka kepada daging babi, maka rasa itu jugalah yang harus ditumbuhkan kepada setiap perbuatan dosa. Dan hal itu bisa dilakukan dengan tobat dan memperbanyak istighfar. 

Jika dalam diri manusia telah tertanam rasa benci pada dosa dan kemudia mengayunkan langkahnya kepada perbaikan diri, maka lama kelamaan segenap keburukannya akan menjauh. 

Yakinlah bahwa di dalam tobat terdapat buah-buah yang berlimpah. Ini merupakan sumber mata air keberkatan. Pada hakikatnya para wali dan orang-orang saleh adalah mereka yang bertobat dan kemudian mereka terus istiqomah dalam tobatnya. 

Oleh karena itu kita harus tingkatkan tobat kita kita jadikanlah amal kita mendatangkan ridho sang Pemilik kita. Ingatlah bahwa hukuman dari kekeliruan akidah kita akan diputuskan di akhirat nanti, keputusan menjadi orang Hindu atau Kristen atau menjadi orang Islam. Tetapi orang yang aniaya yang bergelimang dosa dan pelanggaran, di dunia ini juga ia akan mendapatkan hukuman.

Sabda Nabi saw berikut kiranya dapat menjadikan kita hamba-hamba yang bertobat dan memperbaiki diri.

"Allah lebih senang kepada orang yang bertobat daripada orang yang haus menemukan air, orang yang mandul lalu punya anak, dan orang yang tersesat lalu menemukan jalan. Dan barangsiapa bertobat kepada Allah dengan tobat yang baik, maka Allah membuat lupa dua malaikat yang mengawasi amal tersebut (Rakid dan Atid), seluruh anggota badannya, dan tempat dalam tanah (kubur) terhadap kesalahan-kesalahan orang yang tobat dan dosa-dosanya." (HR Ibnu Abbas)

Semoga Allah menerima tobat kita. 

Apakah Dosa itu & bagaimanakah trick menghilangkannya. Umat Kristen dgn doktrin penebusan dosanya meyakini bahwa dosa manusia telah ditebus oleh darah Yesus di tiang salib. Manusia terlampaui kumuh & tak sanggup menghilangkannya bersama kapabilitas sendiri, cuma Yesuslah yg mampu menebus segala kesalahan. Tapi Islam tak mengajarkan rencana penebusan dosa tersebut tapi Islam mengajarkan dosa dapat dihilangkan dgn tobat. Allah membuat manusia tak cuma diberikan segala kekuatan jasmaniah melainkan sudah di lengkapi pula kebolehan rohaniah, termasuk juga kala ia berdosa manusia sebenarnya sudah dikasih kebolehan utk bangkit, bersama bertobat & menebusnya bersama kebaikan yg lebih tidak sedikit. 

Hakikat dosa bukanlah bahwa Allah membuat dosa dulu setelah itu setelah ribuan thn baru terpikir Oleh-Nya buat pengampunan dosa, tak; namun layaknya lalat mempunyai dua sayap, di satu sayapnya terdapat penawar & di sebelahnya terdapat racun, begitu juga kepada manusia ada dua 'sayap' satu sayap maksiat & yg satu lagi sayap penyesalan. 

Tobat ialah kebenaran perasaan menyesal. Ini telah yaitu kaidah umum bahwa jikalau seorang memukul orang lain sehingga setelahnya dirinya bakal menyesal & merasa bersalah, seakan-akan ke-2 sayapnya mengepak dengan cara bersamaan, ialah kala racun beraksi terdapat serta antidotnya. Saat Ini pertanyaannya yaitu kenapa dosa itu dibuat, kenapa manusia tak diciptakan saja jadi suci seluruhnya tidak dengan cela sama seperti pikiran beberapa orang Kristen. Jawabannya yaitu kendatipun beliau racun tetapi lantaran terdapat sifat mematahkan di dalamnya, sehingga dirinya mempunyai fungsi sbg penawar. Racun pun seandainya telah lewat suatu proses maka dari itu dapat berfungsi yang merupakan obat. Dari racun-racun seperti itu sangat banyak diramu jadi obat-obatan. Dari sebuah kesalahan seseorang bakal mempelajari maka jadi insan yg lebih kuat, yg lebih awas. 

Kalau tak ada dosa sehingga bakal muncul racun lainnya, adalah racun keangkuhan yg dgn itu bakal menghancurkan manusia. Menjadi tobat dapat berfungsi menghilangkannya. Tobat dapat menghindarkan manusia dari bahaya takabur & ujub. 

Bertobat Dgn Memperbanyak Istighfar 
Sbg seseorang mukmin mestilah kita memperbanyak istighfar & tobat terhadap Allah. Apabila satu sayap telah mengepak, artinya kita sudah diperingatkan buat kembali pada Allah meminta ampun, & kemudian memperbaiki kesalahan dgn tak mengulanginya & menggantinya dgn kebaikan-kebaikan yg baru. Seandainya junjungan kita yg Mulia Nabi Muhammad saw saja masihlah beristighfar setidaknya 70 kali sehari, sehingga lebih-lebih kita yg harusnya laksanakan lebih tidak sedikit lagi. Tobat itu tak berarti cuma berlaku pada orang yg kepada diwaktu itu laksanakan dosa, namun tobat serta belaku buat tiap-tiap keadaan sbg penghadang dari potensi dosa yg bisa jadi berjalan setelah itu hri. Dia dapat jadi pelindung, merupakan kita yg mengenali dosa itu sbg dosa sehingga beliau bakal lebih berhati-hati utk menjauhi dosa tersebut. 

Seandainya kita dgn kesungguhan hati menangis memohon ampunan terhadap Allah, sehingga Allah bersama sifat Ghofurnya bakal memaafkan kita. Satu Orang yg tetap beristighfar sehingga hatinya dapat menyaksikan dosa itu sbg sebuah faktor yg jijik & dirinya tak mau mendekatinya. 

Dengan Cara alami umat Islam sudah tertanam rasa jijik dapat daging babi, padahal ribuan tindakan yang lain yg kumuh masihlah saja dilakukan. Menjadi hikmahnya yakni Allah sudah meletakkan sample rasa jijik & rasa tak senang terhadap daging babi, sehingga rasa itu jugalah yg mesti ditumbuhkan pada tiap-tiap aksi dosa. & hal tersebut dapat dilakukan bersama tobat & memperbanyak istighfar. 

Bila dalam diri manusia sudah tertanam rasa benci terhadap dosa & kemudia mengayunkan langkahnya terhadap perbaikan diri, sehingga lama kelamaan segenap keburukannya bakal menjauh. 

Yakinlah bahwa di dalam tobat terdapat buah-buah yg berlimpah. Ini yakni sumber mata air keberkatan. Terhadap hakikatnya para wali & beberapa orang saleh yaitu mereka yg bertobat & selanjutnya mereka konsisten istiqomah dalam tobatnya. 

Oleh sebab itu kita mesti tingkatkan tobat kita kita jadikanlah amal kita mendatangkan ridho sang Pemilik kita. Ingatlah bahwa hukuman dari kekeliruan akidah kita dapat diputuskan di akhirat kelak, ketetapan jadi orang Hindu atau Kristen atau jadi orang Islam. Namun orang yg aniaya yg bergelimang dosa & pelanggaran, didunia ini pula dirinya dapat memperoleh hukuman. 

Sabda Nabi saw berikut kiranya sanggup menjadikan kita hamba-hamba yg bertobat & memperbaiki diri. 

"Allah lebih gemar terhadap orang yg bertobat daripada orang yg haus menemukan air, orang yg mandul dulu miliki anak, & orang yg tersesat dulu menemukan jalan. & barangsiapa bertobat pada Allah bersama tobat yg baik, sehingga Allah menciptakan lupa dua malaikat yg memantau amal tersebut (Rakid & Atid), seluruhnya anggota badannya, & area dalam tanah (kubur) kepada kesalahan-kesalahan orang yg tobat & dosa-dosanya." (HR Ibnu Abbas) 

Mudah-mudahan Allah menerima tobat kita.


0 Response to "Menghilangkan Dosa Dengan Tobat Dan Istighfar"

Post a Comment